PLN Putus Listrik Warga, Padahal Sudah Bayar
Batola – MuaraNusantara.com – Di saat bulan Ramadan masyarakat menikmati indahnya berbuka puasa dan bersahur bersama keluarga dengan fasilitas listrik yang di alirkan oleh PLN.
Namun tidak seperti warga di Desa Tatah Alayung RT 2 Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala, yang mana listrik yang dialirkan oleh PLN cabang gambut telah diputus oleh mereka di saat bulan puasa beberapa hari yang lalu. Kamis (04/04/24) Siang
Berdasarkan informasi yang di dapat di lapangan oleh media ini, terlihat di rumah warga bekas kilometer yang di cabut dan aliran listriknya di putus dari rumah warga oleh pihak PLN cabang Gambut.
Salah satu masyarakat yang juga penjaga atau Kaum langgar di desa Tatah Alayung mengaku heran dan bingung mendapati listriknya di potong oleh pihak PLN cabang Gambut, padahal listrik tersebut menggunakan Token.
” Saya bingung listrik yang saya pakai beli pulsa atau token, kok bisa di potong pihak PLN, padahal ini pas lagi bulan Ramadan gimana kita melakukan berbuka dan bersahur” ucap Kaum.
Di tempat yang sama ada juga seorang ibu bernama S yang sudah 25 tahun memakai listrik dan pembayaran tidak pernah terlambat, dan baru 2 hari bayar listrik juga di cabut pihak PLN cabang gambut.
“Waduh bingung saya Pa ! Masa kita sudah bayar listrik baru 2 hari di potong pihak PLN padahal tidak pernah terlambat membayarnya. Apalagi ini kan di bulan puasa masa pihak PLN tidak ada toleransi atau peringatan terlebih dulu, apa mentang mentang kami orang desa jadi seenaknya main potong listrik dan kilometer nya juga di bawa mereka, kaya dept Kolektor aja langsung cabut kilometer dan putus aliran listriknya” Kata Ibu S dengan nada kesal.
Kalo di ganti token mungkin tidak ada masalah, tapi yang token pun di cabut oleh pihak PLN nah ini yang membingungkan kami sebagai masyarakat, salah kami apa ? ,malah katanya kalau mau pasang harus bayar denda dan biaya pasang baru lagi kata petugas PLN dan di benarkan masyarakat di sana, dan yang membingungkan, kami warga desa tidak pernah mencuri aliran listrik di luar pada kilometer, dan kami juga sebagai masyarakat tidak pernah mendapat surat peringatan atau semacamnya terkait akan di putusnya aliran listrik di rumah kami.
Selain itu juga, Kami meminta kepada Pj Bupati Batola membatu kami warga desa Tatah Alayung yang telah kehilangan Daya Listrik yang mana listrik kami telah di potong pihak PLN cabang Gambut, tanpa ada surat pemberitahuan padahal kami sudah lama berlangganan hampir 25 tahun, dan pembayaran nya tidak pernah terlambat. Tandas Dayat salah satu Pelanggan yang di putus listriknya oleh pihak PLN Gambut
Setelah di telusuri ternyata di Desa Tatah Alayung Kecamatan Mandastana pada hari itu ada sekitar 9 rumah yang di potong listriknya oleh pihak PLN cabang Gambut, selain itu di desa lain juga ada sekitar 20 buah rumah juga di putus listriknya oleh pihak PLN cabangnya Gambut. ( Redaksi )