Warga Batakan Temukan Mayat Dipatai : Wati Istri Nelayan Asal Pulau Marabatuan Datangi RS Hadji Boejasin
PELAIHARI – Wati bersama kedua anaknya di dampingi Saudara Kandung Almarhum Asis Als Aci langsung datang kerumah Sakit Hadji Boedjasin Pelaihari setelah dengar kabar warga Batakan temukan mayat di tepi pantai kemarin sore.
Setibanya di Rumah Sakit Hadji Boedjasin Pelaihari Wati selaku istri korban serta kakak kandung korban langsung kekamar jenazah melihat kondisi mayat yang ditemukan warga Batakan tersebut, Dan betul ternyata memang ciri-cirinya sangat identik dengan suaminya. Ujar Wati selasa 30/5/2023
Isak tangis mewarnai peristiwa disaat Wati melihat Jenazah suaminya Asis Alias Aci Nelayan yang di kabarkan hilang saat mencari ikan di perairan laut Pulau Marabatuan beberapa pekan lalu.
“Saya yakin itu suami saya dari bentuk gigi dan tinggi badannya,” kata Wati yang datang bersama dua anaknya serta Kakak ipar atau Kakak dari almarhum suaminya.
Menurut Wati, ia dan kakak iparnya serta kedua anaknya memilih datang ke Pelaihari setelah mendapatkan ciri-ciri awal dari kerabat di Pulau Marabatuan yang berkordinasi dengan petugas Polres Kotabaru.
Setelah ia dan kakak iparnya yakin itu jasad Asis alias Aci, mereka memutuskan untuk segera membawa jasad pulang ke Pulau Marabatuan, Kecamatan Pulau Sembilan, untuk di makamkan. Mereka memilih menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad yang mereka yakini adalah Asis.
Baca Juga :
Nelayan Pulau Marabatuan Hilang, Diduga Jatuh ke Laut Saat Perahunya Sedang Mencari Ikan
Alimuddin yang mendampingi keluarga korban menyampaikan
” Ini semua berkat Atas kerja sama seluruh pihak, Polres Tanah Laut, Polres Kota Baru, timsar, kota baru, Pemerintah Desa Pulau Marabatuan,” ungkap Alimuddin.
Dan Jenazah di bawa ke Kota Baru mengunakan mobil Ambulance Rumah Sakit Hadji Boejasin Pelaihari, setelah tiba di Teluk Tamian Kecamatan Pulau Laut Tanjung Selayar disana ada Kapal Nelayan dari Pulau Marabatuan menjemput Jenazah untuk di bawa keupulau dikebumikan.
Selain itu ada harapan yang di sampaikan Alimuddin kepada pemeritah untuk lebih memberi perhatian pada nasib nelayan yang ada di Pulau Marabatuan dan sekitarnya.
“Melihat dari kondisi pulau marabatuan dan Pulau Mardapan itu pulau terluar Kalimantan Selatan, yang tidak mudah dijangkau oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provindi Kalimantan Selatan , Dinas Kelsutan dan Petikanan Kota Baru, Sepertinya pulau itu dibutuhkan Penyuluh Perikanan Bantu khusus yang Asli penduduk pulau itu, kebetulan di pulau itu banyak alumni Fakultas Perikanan ULM Banjarbaru.” Pungkasnya.